Wajib Tahu, Ini yang Disebut Cacat dan Gagal Konstruksi Bangunan

Mengerjakan konstruksi bangunan sudah pasti bakal menelan biaya jumbo dengan waktu yang yang tidak sebentar. Karenanya, berbagai aspek selama proses pembangunan perlu mendapatkan perhatian khusus, agar bangunan yang dibuat tidak mengecewakan, dan sesuai dengan perencanaan awal

Dilihat dari sisi pengertiannya, konstruksi bangunan adalah metode dalam mendirikan suatu bangunan dengan mempedomani syarat kuat, fungsional, bagus dilihat, tahan lama, juga hemat biaya.

Ada kalanya bangunan yang sudah selesai dikerjakan mengalami kekeliruan pada bagian strukturnya. Efeknya, kondisi bangunan tidak berkualitas, dan berpotensi ambruk jika tak secepatnya ditangani.

Kesalahan semacam ini umumnya dipicu perhitungan yang tidak cermat pada aspek teknis maupun non teknisnya. Setidaknya, terdapat 2 tingkat kesalahan dalam konstruksi bangunan, yakni cacat konstruksi dan gagal konstruksi

 

Cacat Konstruksi

Cacat konstruksi berarti bentuk penyimpangan atau hasil yang tidak sempurna pada pekerjaan konstruksi, namun belum melewati batas toleransi. Jadi, tidak membahayakan bagian bangunan secara keseluruhan.

Biasanya, cacat konstruksi dipicu kesalahan kecil pekerja, namun menyebabkan ketidaknyamanan seperti kebocoran atau ketidaksempurnaan pada bangunan. Terhadap cacat konstruksi ini tidak ada payung hukum atau landasan hukum membahasnya.

 

Gagal Konstruksi

Gagal konstruksi merupakan kondisi di mana kesalahan atau penyimpangan terjadi pada suatu konstruksi sehingga menyebabkan bangunan menjadi runtuh atau ambruk.

Kegagalan ini umumnya diakibatkan oleh hal-hal berikut:

 

  1. Fondasi

Biasanya, daya dukung tanahnya memang buruk. Jika tidak segera ditangani, fondasi terus mengalami penurunan sehingga bisa menyebabnya kerusakan pada bangunan, atau bahkan ambruk. Untuk menguji kekokohan pondasi sebenarnya bisa dilakukan pengujian PDA (Pile Drive Analyzer) dan CSL Test.

 

  1. Pengaruh Cuaca/kondisi lain

– Terjadi erosi/longsor

– Suhu udara tidak stabil

 

  1. Terjadi tumbukan

Penyebab terjadinya tumbukan ini adalah

  • Kondisi beton pada struktur bangunan
  • Bekisting kurang kokoh
  • Sambungan pengecoran tidak sempurna
  • Kelebihan beban pada struktur

 

Bagi bangunan yang sudah jadi, disarankan untuk dilakukan audit struktur bangunan secara berkala. Dengan begitu, tanda-tanda kerusakan pada bagian struktur bisa terantisipasi lebih cepat. (*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar SLF dan berita lainnya?
Hubungi Kami